MAHASISWA POLSA IKUTI KULIAH PERDANA

Memasuki Tahun Akademik 2012/2013, Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) Kutoarjo menyelenggarakan Seminar dalam rangka Kuliah Perdana. Sebanyak 175 mahasiswa baru  hadir pada acara tersebut beberapa hari lalu di Auditorium kampus setempat. Mereka berasal dari Program D3 Teknik Informatika, Akuntansi dan Administrasi Bisnis.

Dalam sambutannya, Direktur POLSA – Dr. H. Mulyadi, Drs., MM mengungkapkan bahwa kuliah di politeknik itu 45% teori dan 55% praktek. “Kami mengharapkan kalian selesai atau lulus tepat 3 tahun, tidak lebih. Oleh karena itu setiap mahasiswa harus mempersiapkannya sejak saat ini. Agar nantinya menjadi insan profesional,” ujarnya pada para mahasiswa baru.

Ditambahkan oleh Mulyadi bahwa untuk menjadi SDM yang profesional, para mahasiswa harus merubah sikap, merubah cara berpikir, merubah persepsi dan punya strategi. “Mahasiwa itu harus proaktif, tidak hanya menunggu dan jangan tergantung pada orang lain. Mari kita kembangkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, finansial serta kecerdasan spiritual untuk masa depan yang lebih baik. Apalagi sekarang ini di POLSA tersedia banyak beasiswa,” Ajak Mulyadi.

Acara Kuliah Perdana itu dihadiri pula oleh ketua Yayasan Sawunggalih Aji Purworejo – Hj. Tien partini beserta segenap dosen dan staf POLSA. Untuk acara inti seminar disampaikan oleh Dr. H. Firman Bachtiar, SE, MM dengan mengambil tema “Memandang Ekonomi”. Dalam paparannya Firman menyampaikan bahwa dalam setiap lini kehidupan banyak terjadi kelangkaan. “Dalam banyak hal selalu ada kelangkaan. Jumlah kebutuhan lebih banyak dari barang atau jasa yang tersedia.”

“Hal aktual yang sempat menjadi perhatian dunia adalah terjadinya krisis Eropa, meningkatnya tingkat defisit dan hutang. Bahkan di Spanyol, satu dari empat orang berstatus tidak punya pekerjaan. Kondisi ini tetap berpengaruh ke Indonesia. Karena situasi Eropa tidak kunjung pasti, banyak investasi lari ke Asia. Ini diindikasikan dengan meningkatnya IHSG seperti pada medio September lalu,” lanjutnya. Ditambahkan oleh Firman bahwa di sisi lain kondisi Eropa berimbas negatif pula. Dicontohkan salah satunya yaitu turunnya permintaan batu bara dari eropa sehingga harga batu bara anjlok. Ini berimpas kepada ribuan tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada bisnis ini. “Belum lagi komoditi lain seperti furnitur, sawit, timah, karet dan hasil industri,” tegas Firman yang selain selaku dosen dan Pembantu Direktur II POLSA juga pebisnis nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *