Rabu (18/09/13) siang kemarin suasana kampus Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) Kutoarjo dibuat heboh. Beberapa mahasiswa dengan banyak luka di tubuh tergeletak di halaman diantara sampah dan barang-barang yang berserak. Tak berselang lama, sirine berbunyi dan beberapa mahasiswi berkaos merah langsung berlarian sembari membawa perlengkapan penanganan darurat. Satu persatu korban dicek dan dipilah. Kemudian korban luka berat dan serius langsung ditangani terlebih dahulu dengan cekatan.
Di tengah bunyi sirine yang meraung-raung, beberapa mahasiswa kemudian berlari membawa tandu menuju korban yang harus ditangani terlebih dahulu. Aktivitas itu berlangsung hingga beberapa menit dan akhirnya semua korban bisa tertangani mendapatkan pertolongan pertama.
Rentetan kejadian itu berlangsung dalam acara simulasi penanganan korban bencana oleh para mahasiswa. Mereka yang tergabung di Korps Sukarela PMI Unit Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) Kutoarjo melakukan simulasi itu dalam acara Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) POLSA yang akan berlangsung hingga hari ini, Kamis (19/09).
OMB yang berlangsung selama dua hari ini diikuti 150an peserta mahasiswa baru POLSA. Berbeda dengan msa orientasi di kampus lain, mahasiswa baru POLSA dikenalkan dengan berbagai aktivitas sosial untuk lebih menggugah jiwa empati mahasiswa baru terhadap sesama. “OMB di POLSA sangat berbeda. Dari dulu sama sekali tidak ada perplocoan. Berbagai kegiatan positif disusung selama OMB. Mulai dari sesi motivasi, pengarahan akademik, informasi kemahasiswaan, pendidikan kebangsaan hingga pengenalan duni perguruan tinggi,” ungkap Ketua panitia , Supriono, SE.
OMB itu sendiri dibuka melalui sebuah upacara yang diikuti seluruh mahasiswa baru, dosen, staf dan karyawan POLSA. Dalam sambutannya selaku Inspektur Upacara, Danis Imam Bachtiar, SE, MM menyampaikan bahwa POLSA sebagai institusi pendidikan tinggi jalur vokasi, berperan sebagai kawah candradimuka untuk lahirnya intelektualitas, profesionalitas, moralitas, orde kehidupan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi dan perdamaian. Maka dari itu POLSA senantiasa berusaha membangun dan membentuk karakter dan kepribadian bangsa (nationand character building), membangun moral keagamaan, demokrasi, kebebasan maupun nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.
“Pembentukan karakteristik dan kepribadian para mahasiswa merupakan salah satu agenda yang sangat penting dikembangkan di POLSA. Hal ini bertujuan agar masyarakat akademis memiliki keadaban (civility) dimana upaya ke arah ini harus dilakukan melalui kegiatan dan aktivitas pembinaan yang menyenangkan, memanusiakan serta memberdayakan potensi mahasiswa secara bertahap dan berkelanjutan,” lanjut Danis.
Ditemui terpisah, Pembantu Direktur III POLSA selaku penanggungjawab OMB – Agus Fitri Yanto, SE, MM menyampaikan bahwa POLSA selalu mengusung OMB sebagai wahana untuk lebih mendekatkan dan menyiapan para mahasiswa baru dengan dunia pendidikan tinggi. “Kita memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi mahasiswa yang sebenar-benarnya mahasiswa. Mahasiswa yang berjiwa pemimpin, profesional dan berkarakter. Oleh karena itu OMB menjadi pintu awal penting bagi pengembangan mahasiswa POLSA ke depan,” tukas Agus.
Ditambahkan pula bahwa pengembangan keilmuan, ketrampilan, kompetensi, minat dan bakat para mahasiswa POLSA didukung dengan berbagai fasilitas yang sangat memadai seperti laboratorium komputer teknologi terkini, koleksi buku perpustakaan, beasiswa, pendampingan intensif program kreativitas mahasiswa, organisasi mahasiswa, pelatihan, workshop dan sebagainya. “Kami berkomitmen penuh bahwa mahasiswa selain penguatan hardskill, mahasiswa POLSA juga diberikan ruang yang luas bagi pengembangan softskill yang nantinya sangat berguna saat memasuki dunia kerja. Hal itu kita lakukan melalui berbagai program dan kegiatan secara berkala dan berkelanjutan,” tandas Agus.(*)