MENGEMAS PRODUK DENGAN JITU

Oleh : Agus Fitri Yanto, SE, MM

Semakin berkembangnya industri lokal dengan mengolah berbagai potensi dari daerah sendiri, dapat menjadi produk andalan daerah. Mulai dari pengolahan hasil bumi, perkebunan hingga produk kerajinan. Namun potensi itu sering tidak dapat mendukung secara optimal peningkatan penjualan produk terkait karena kalah dengan berbagai produk sejenis dari luar daerah atau pabrikan besar. Salah satu yang melatarbelakangi produk lokal sulit diterima pasar dan akhirnya minim penjualan yaitu karena faktor kemasan.

Sebut saja salah satu makanan olahan lokal berupa keripik ketela pohon.  Produk olahan ketela yang dilakukan pelaku usaha lokal tidak memiliki harga jual tinggi. Berbeda dengan produk sejenis kluaran pabrikan besar yang bermerek dengan kemasan menarik. Mereka memiliki harga jual yang lebih tinggi. Walaupun lebih mahal, ternyata konsumen secara luas lebih memilih produk-produk khas pabrik besar tersebut.

Oleh karena itu persoalan kemasan dan bagaimana mengemas produk yang “berdaya jual” tidak lagi bisa dianggap sebagai hal sepele. Mau tidak mau, kemasan produk pelaku usaha lokal harus “berubah” jika ingin lebih berkembang. Harus diingat bahwa kemasan produk merupakan salah satu yang pertama terlihat oleh konsumen. Selanjutnya konsumen akan menentukan ketertarikan membeli produk tersebut. Jadi tidak mengherankan jika produk yang dikemas kurang menarik, tidak dapat membuat konsumen melirik.

Pada dasarnya pelaku usaha dapat memilih kemasan produk mereka dengan mempertimbangkan aspek target pasar. Ketika memutuskan untuk menjual produk, pasti sudah memiliki konsumen atau pangsa pasar. Penentuan target pasar bisa menentukan jenis dan model kemasan yang sesuai untuk produk yang akan dijual.

Sebagai contoh kemasan produk yang ditujukan untuk anak-anak, remaja atau dewasa pasti sangat jauh berbeda. Begitu juga bila produk kita ditujukan untuk kalangan menengah atas tentu harus memiliki kemasan yang berbeda dibanding produk dengan sasaran kalangan menengah ke bawah. Dengan mengenali target pasar yang akan disasar, Anda akan mengetahui desain kemasan yang sesuai untuk masing-masing kalangan usia. Model dan jenis kemasan yang tidak sesuai dengan target pasar yang dituju akan membuat penjualan produk menjadi kurang maksimal. Intinya kita harus mengenali siapa konsumen produk kita.

Pertimbangan lain mengenai kemasan produk yaitu kemasan harus dibuat semenarik mungkin. Pilihan warna, bentuk dan desain kemasan harus sesuai dengan produk yang akan dijual dengan kemasan itu. Dalam beberapa hal, kemasan juga mesti mencermati kemudahan atau kenyamanan konsumen untuk membawa, menggunakan atau bahkan mengirim produk yang dibelinya. Sebagai contoh produk air minum teh dalam gelas plastik yang saat ini banyak dijual di berbagai tempat dengan harga dua ribu hingga tiga ribu rupiah. Ada salah satu merek teh yang menjual dengan menyertakan gantungan plastik untuk memudahkan pembeli membawa gelas teh. Yang mereka gunakan bukan kantong plastik, tapi plastik kecil semacam gantungan gelas plastik. Ada pula kemasan yang menggunakan tutup cup standar, ada pula yang pres plastik. Tentu orang akan lebih nyaman kemasan dengan pres plastik. Sekali lagi ini berarti soal kemasan produk yang membuat orang tertarik dan lebih memilih membeli suatu produk.

Kemasan produk juga harus memilik aspek ciri khas. Bagaimana produk yang kita jual menjadi “berbeda” dibanding produk lain yang sejenis di pasaran. Walaupun saat ini banyak jenis dan model kemasan yang menarik, pelaku usaha harus memilih kemasan yang berbeda dan unik. Kalau perlu model, bentuk, bahan dan desain kemasan dibuat sangat berbeda dan belum ada di pasaran. Hal ini untuk mempertahankan ingatan konsumen akan produk kita dan bukan produk lainnya yang sejenis.

Jangan sampai dilupakan pula bahwa ukuran kemasan bisa jadi membuat orang tidak tertarik dengan produk kita. Maka dari itu ukuran kemasan harus menyesuaikan dengan produk. Dapat dilakukan pula penjualan produk dengan ukuran kemasan yang beragam. Misalnya 250 gram, 400 gram, 800 gram dan sebagainya. Ukuran kemasan akan semakin lengkap jika pelaku usaha juga menyediakan kemasan spesial atau khusus. Sebagai contoh untuk pembelian dalam jumlah besar, kita dapat menyiapkan kemasan dus yang berciri khas produk dan merek kita. Begitu pula jika bulan ramadhan atau menjelang hari raya idul fitri, kemasan dapat dibuat khusus dengan desain bernuansa ramadhan atau idul fitri.

 Oleh karena itu mari kita siapkan produk kita dengan berbagai ide dan kreatifitas untuk memiliki kemasan yang cantik, unik, menarik, khas serta berdaya jual. Itu semua tidak harus mahal. Sukses untuk Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *