Berawal dari tuntutan hanya untuk menyelesaikan Tugas Akhir, mahasiswa Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) ini justru berhasil membuat sistem informasi untuk optimalisasi PBB Perdesaan. Bahkan apa yang dilakukan sangat berbeda dengan teman-teman sekelasnya. Ketika orang lain melihat program hasil karyanya, nyaris takkan terbesit pikiran bahwa dia adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi. Pasti kebanyakan akan menebak bahwa dia mahasiswa Teknik Informatika. Dia adalah Septy Mulyaningsih – mahasiswa Semester VI POLSA Kutoarjo.
Septy – demikian dia biasa disapa teman-temannya menuturkan bahwa berdasarkan pengamatan dan observasi di lapangan, penanganan PBB khususnya PBB Perdesaan sering mengalami berbagai kendala. “Pelaksanaan pemungutan maupun pengadministrasian penerimaan PBB Perdesaan dihadapkan pada kendala mulai dari Tim Intensifikasi PBB, tata administrasinya hingga urusan teknologi atau sistem informasi pendukung yang masih manual konvesional,” ungkap gadis manis berjilbab ini ketika di temui di Kampus Terpadu POLSA Selasa kemarin (19/8/14).
Diceritakan lebih lanjut oleh mahasiswi yang juga penerima beasiswa ini bahwa kondisi itu berimbas pada informasi yang menjadi kurang tepat waktu dan kurang akurat. Belum lagi masalah yang ditimbulkan dari belum adanya database yang baik mengingat jumlah wajib pajak yang ada cukup banyak menyebabkan pengolahan data membutuhkan waktu yang relatif lama.
Mahasiswa asli Kutoarjo ini juga mengungkapkan,“Saya membuat program ini menggunakan Borland Delphi 7.0 dan database Mysql. Dari sistem informasi ini kita dengan mudah dapat melakukan temu telusur daftar pajak terutang per wajib pajak dan daftar wajib pajak yang belum membayar pajaknya atau daftar tagihan pajak. Laporan Seluruh PBB dan DPH PBB juga mudah diproses. Intinya administrasi PBB Perdesaan menjadi lebih efektif dan efisien.”
“Program itu sangat friendly, mudah dipahami dan dioperasikan oleh staf yang harus menangani PBB Perdesaan. Orang yang mungkin tidak terlalu familiar untuk mengoperasikan Microsoft Word dan Excel, justru akan dimudahkan dengan program ini untuk kegiatan administrasi PBB Perdesaan,” demikian tandas Septy ketika ditanya mengenai bagaimana kemungkinan penerapan program mengingat kondisi SDM perangkat desa sangat beragam.
Adapun Danis Imam Bachtiar, SE, MM – Wakil Direktur I POLSA mengungkapkan bahwa keberhasilan mahasiswa Akuntansi ini tidak lepas dari Program Akademik Terpadu di POLSA. “Walaupun bukan dari Jurusan Teknik Informatika, mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis dan Akuntansi di POLSA juga kita bekali dengan ketrampilan pemrograman komputer. Sehingga mereka bisa mengaplikasikannya di berbagai bidang dan telah menunjukkan kemampuannya dalam pemrograman komputer,” terang Danis. Pada kesempatan yang sama, Agus Dwi Atmoko, SE, MM – Ketua P3M POLSA sekaligus Dosen Pembimbing Septy, sangat memberikan apresiasi atas karya itu. Agus berharap program ini nantinya dapat diterapkan di desa atau kelurahan. “Tentunya kita akan minta ijin ke Bapak Bupati terlebih dahulu untuk meng-ujicobakan program ini di salah satu desa di Kabupaten Purworejo,” jelasnya.