Gencarnya perkembangan teknologi informasi dan digital, tak luput berpengaruh pada dunia bisnis. Salah satu bisnis menggiurkan yang semakin memiliki prospek positif yaitu bisnis dropship. Dropship merupakan jenis bisnis yang mempertemukan pembeli dan supplier melalui pihak ketiga yaitu dropshipper. Dengan memanfatkan teknologi informasi dan digital, bisnis dropship sangat menggiurkan untuk dilakukan. Pelaku usaha ini tidak perlu repot kulakan produk tapi memiliki banyak pilihan produk untuk ditawarkan dan fleksibel dalam pelaksanaannya.

Hal ini dikupas dalam seminar “Strategi Sukses Bisnis Dropship 2022” yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Prodi Teknik Informatika Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) yang tergabung dalam GENETIKA POLSA. Pada acara yang diselenggarakan pada Jumat lalu (18/03/22) di kampus POLSA, hadir selaku narasumber yaitu pebisnis dropship – Hanik Asngadah, A.Md.Kom.
Hanik yang juga alumni Prodi Teknik Informatika POLSA, dalam paparannya menyampaikan bahwa bisnis dropship memiliki berbagai tantangan. Tantangan itu diantaranya soal pemilihan supplier dan bagaimana membangun reputasi.
“Anda tidak butuh modal besar untuk memulai dropship. Paling tidak hanya butuh koneksi internet. Sisanya, tak perlu restock barang dagangan. Tak perlu menyewa gudang. Tak usah membuat packaging dan menghitung ongkos kirim. Kalau sudah begini, bisa dibilang bisnis dropship tanpa modal,” ungkap Hanik.
Tidak tanggung-tanggung, pada kesempatan itu Hanik juga melakukan simulasi dan praktek bagaimana memulai bisnis dropship. Hal ini semakin memancing ketertarikan peserta seminar yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, alumni dan kalangan umum untuk terjun dalam bisnis dropship. Disampaikan pula bahwa dalam bisnis dropship, ada beberapa tips untuk memulainya yaitu memilih marketplace, menentukan produk yang akan dijual, melakukan survei ke supplier, dan memulai operasional. Hanik juga berpesan bahwa dropshipper harus senantiasa mengamati perkembangan pasar dan tingkat persaingan yang ada. (afy)