Untuk mengelola arus kas secara optimal, diperlukan kemampuan dalam melakukan identifikasi transaksi atau kegiatan yang berdampak ke kas secara detail. Dalam hal ini, perusahaan perlu membuat proyeksi cash in dan cashout dari tahun ke tahun. Proyeksi kas harus dilakukan oleh perusahaan secara kontinyu dalam hal waktu dan jumlah secara detail & dinamis. Proyeksi ini dilakukan untuk semua cash inflows & cash ouflows generators.
Hal tersebut diungkapkan oleh Keynote Speaker, Helmi Imam Satriyono – Chief Financial Officer PT ASABRI (Persero) pada acara 1st SeBAKI (Seminar Bisnis, Akuntansi, Keuangan dan Informatika) yang diselenggarakan oleh Politeknik Sawunggalih Aji (POLSA) Kutoarjo. Seminar yang dikemas dalam bentuk Webinar Nasional itu diselenggarakan pada Jumat, 02 Desember 2022 lalu melalui Zoom Meeting.
Disampaikan pula oleh Helmi bahwa dalam melakukan proyeksi kas, perusahaan perlu memahami kontrak yang mendasari. Misalnya kas tersebut untuk kegiatan operasional, investasi atau pendanaan. Kemudian siapa pihak penerima dan pembayar, nominal tetap atau berubah, dan jadwal satu kali atau berlanjut.
Perusahaan juga harus melakukan identifikasi resiko, mulai dari aspek risiko perubahan jadwal, risiko perubahan nominal, dampak ke saldo kas, hingga risiko lain yang dimungkinkan terjadi. Selain itu juga harus menyusun strategi yang terkait aspek monitoring & evaluasi, rekomendasi strategi, dan menyusun contingency plan.
Menurut Helmi, perusahaan dapat menerapkan stretegi dengan menetapkan tiga aspek penting terkait kas yaitu saldo kas minimal atau kas besi, saldo kas aman (savety lavel), dan saldo kas warning. Kemudian mengenai seberapa sering harus melakukan proyeksi, Helmi menegaskan, ”Tergantung seberapa fluktuatif pendapatannya, tapi harus dinamis. Jangan bikin proyeksi cash flow misal 3 bulanan, itu sangat terlambat. Semakin Anda berani di cash out, misal investasi, tambahan karyawan, dan lain-lain maka harus menjaga pendapatan masuk.”
Acara yang dimulai pada pukul 08.30 WIB tersebut juga menghadirkan narasumber Praktisi & Konsultan Akuntansi & Perpajakan sekaligus Wakil Direktur I POLSA – Supriono, S. E., M. Si., Ak. Adapun materi yang dikupas yaitu seputar pengelolaan arus kas bagi UMKM. Webinar dipandu oleh Kaprodi Akuntansi yang juga praktisi & konsultan akuntansi & perpajakan – Caecilia Rosma W., S. E., M. Si., Ak.
Dengan mengambil tema “Pengelolaan Arus Kas Perusahaan”, webinar dilaksanakan terbuka untuk umum dan gratis. Webinar diikuti lebih dari 280 peserta yang berasal dari mahasiswa, dosen, pelaku usaha dan lainnya yang berasal dari berbagai kota. Selain mahasiswa POLSA, peserta berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Wonosobo, Purwokerto, Semarang, Gorontalo, Surabaya, Lampung, Jombang, Serang, dan Medan. Hadir pula peserta dari Padang, Denpasar, Magelang, Bandung, Banjarmasin, Banjarnegara, Makassar, Garut, Palembang, dan lainnya.
Direktur POLSA – Danis Imam Bachtiar. S.E., M.M. menyampaikan bahwa forum ilmiah dengan label 1st SeBAKI yang dihadirkan oleh POLSA merupakan salah satu wujud komitmen dalam peningkatan program Tri Dharma. Pihaknya berharap mahasiswa dan juga peserta webinar lainnya dapat memperoleh wawasan dan ilmu yang bermanfaat melalui webinar tersebut. (humaspolsa)