Berdirinya UMKM Bungkir Kurawa tidak lepas dari perjalanan dan perjuangan seorang Abdul yang mengawali usaha dekorasi pada tahun 2017 silam. Pada saat membangun usaha ia juga bekerja di suatu perusahaan. Di perusahaan tersebut bangkitlah rasa peduli kepada masyarakat, karena pekerjaannya memantau ratusan ibu rumah tangga hingga terbantu dan mendapat penghasilan dari perusahaan tersebut.
Usaha dekorasi terus berjalan dan rutin mengikuti pelatihan dekorasi di Yogyakarta. Dalam menjalankan usaha dekorasi, banyak sekali hambatan dan tantangannya. Hal tersebut bisa disebabkan salah satunya yaitu harus membagi waktu dengan bekerja di suatu perusahaan. Tetapi dengan niat dan semangatnya ia terus melakukan pelatihan agar lebih banyak menguasai tentang dekorasi.
Pada tahun 2018 kebetulan membutuhkan daun palem kering untuk dekorasi di suatu tempat. Kemudian Abdul mempunyai ide untuk mencari daun palem di kampung karena di kampung ia pernah melihat pohon palem. Posisi Abdul pada saat itu masih berada di Yogyakarta, maka ia menghubungi anggota karang taruna agar mencari daun palem di kampung daripada membeli di tempat orang lain. Tetapi saat itu tidak ada yang merespon perintahnya. Untuk sementara Abdul membeli daun palem kering di tempat orang lain. Usaha dekorasi terus berkembang sambil ia melakoni pekerjaan di perusahaan.

Akibat pandemic Covid-19, Abdul dirumahkan dari perusahaan tempat ia bekerja. Usaha dekorasi mulai sepi dan akhirnya Abdul berhenti usaha. Abdul akhirnya pulang ke kampung karena disana ia tidak berpenghasilan. Setelah berdiam di rumah selama dua minggu ia mengajak teman-teman yang tidak bekerja mencari daun palem dan jenis bunga lain untuk dikeringkan. Setelah di keringkan akhirnya dijual dan banyak sekali yang minat baik secara online maupun offline. Pada akhirnya ia membuka usaha bunga kering karena ternyata banyak sekali yang membutuhkan. Usaha tersebut berkembang sangat pesat dan Abdul membuka peluang kerja untuk masyarakat di kampungnya. Abdul semangat mempelajari tentang jenis-jenis bunga kering dan cara memproduksinya. Usaha diberi nama Bungkir Kurawa, nama bisnis tersebut diambil dari para karyawan yang merupakan mantan preman dan anak nakal.
Usaha bunga kering terus berjalan dengan pesat. Abdul juga memasarkan di media sosial dan marketplace seperti Shopee, Lazada dan lain-lain. Dengan adanya media sosial, masyarakat lebih mudah mencari informasi tentang Bungkir Kurawa. Marketplace berjalan dengan lancar dan banyak sekali yang pesan dari beberapa kota. Pesanan tersebut di packing oleh Abdul menggunakan kardus dan bambu supaya tidak rusak sampai tujuan, pesanan diambil oleh jasa kirim yang bersangkutan seperti jnt, sicepat, anteraja. Abdul juga menawarkan bunga-bunga kering di berbagai tempat seperti usaha-usaha dekorasi. Banyak sekali yang pesan dan rata-rata pesan langsung banyak hingga seribuan daun palem kering. Seiring berjalannya waktu semakin banyak pesanan melalui online, oleh sebab itu Abdul menambah karyawan baru lagi untuk tim packing dan admin karena ia merasa kesusahan dalam menangani pesanan. Sampai sekarang ini usaha bunga kering berjalan sangat pesat.
Dalam perkembangannya, Bungkir Kurawa yang menawarkan berbagai produk antara lain daun palem kering, rayung, pampas, dan bunga kering seperti sataria, caspea, wilder grass serta lainnya dihadapkan pada kondisi informasi pemasaran yang sangat kurang. Perlu adanya peningkatan kegiatan pemasaran yang di dalamnya terdapat informasi bagaimana cara pemesanan online yang dapat mempermudah konsumen dalam proses pemesanan produk. Dengan adanya website dapat memberikan informasi keberadaan perusahaan secara detail. Dengan adanya teknologi informasi berupa internet sangat mendukung segala bentuk kegiatan pemasaran. Kemudahan akses dan efektif pelanggan Bungkir Kurawa ataupun pengunjung website akan memberikan banyak manfaat serta keuntungan bagi penjual dan pembeli. Konsumen saat ini lebih memilih proses pembelian produk yang aman, cepat, mudah dijangkau, serta informasi tentang produk yang jelas dan akurat.


Berangkat dari hal tersebut, salah satu mahasiswa Diploma III Administrasi Bisnis Politeknik Sawunggalih Aji – Septianingsih berhasil membantu UMKM Bungkir Kurawa dengan membuat website sebagai media informasi dan pemasaran berbasis online yaitu bungkirkurawa.com. Berawal dari tugas praktikum mata kuliah Desain Web dan dibimbing lebih lanjut oleh Kaprodi Administrasi Bisnis – Agus Fitri Yanto, S.E., M.M., Septianingsih merancang website yang kemudian digunakan oleh UMKM Bungkir Kurawa. Hanya dengan menggunakan smartphone, tablet, bahkan hanya di depan laptop ataupun komputer konsumen dapat dengan mudah dan cepat mengakses website Bungkir Kurawa dan melakukan transaksi pembelian.

Oleh Septianingsih Website Bungkir Kurawa didesain dalam tampilan yang sederhana tapi elegan dan dengan cara order yang mudah, yaitu order via Whatsapp. Menurutnya hal ini bertujuan agar pengunjung website Bungkir Kurawa mudah untuk melakukan pemesanan produk. Dengan tampilan dan cara pengoperasiannya yang mudah, pengunjung website tidak enggan untuk memesan produk pada Bungkir Kurawa.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa dengan menggunakan website, UMKM Bungkir Kurawa mampu mendapatkan berbagai keuntungan atau manfaat. Manfaat tersebut antara lain memperkenalkan profil perusahaan dan mendatangkan pelanggan baru, mempermudah komunikasi dengan konsumen, menjadi media promosi yang dilakukan setiap saat, menghemat biaya dan waktu, hingga menguatnya potensi meningkatkan penjualan.

Sebagaimana diuraikan oleh Septianingsih, pada tampilan awal website Bungkir Kurawa, pengunjung akan disuguhi dengan header pada bagian paling atas yang terdapat pilihan menu utama, yaitu beranda, tentang, produk, keranjang, dan checkout yang apabila diklik akan memuat halaman dari masing-masing menu. Pada bagian header juga terdapat logo, nama toko, alamat, email, nomor telepon, keranjang, dan pencarian.
Selanjutnya di bawah header terdapat kalimat promosi untuk menarik konsumen, daftar kategori produk yang apabila diklik akan menampilkan produk sesuai kategori, serta pos-pos terbaru yang diunggah pada website Bungkir Kurawa. Ada pula tampilan semua produk dari Bungkir Kurawa yang sudah diatur sesuai dengan sub kategori. Tampilan tersebut bertujuan agar konsumen dapat langsung melihat produk yang ada di website Bungkir Kurawa dan mudah untuk melakukan pemesanan.
Disertakan pula testimoni berupa hasil screenshoot dari ulasan Shopee. Sedangkan tampilan lokasi terletak di bawah setelah testimoni, lokasi ini dibuat untuk mempermudah konsumen yang ingin datang langsung ke home industry Bungkir Kurawa. Dalam lokasi ini sudah tercantum alamat lengkap dan bisa langsung terhubung ke maps. Adapun pada bagian footer berisi tentang lokasi, ikuti kami, kupon diskon, dan galeri.

Pada menu tentang Bungkir Kurawa, konsumen dapat mengetahui profil UMKM berupa sejarah dan visi misi sebagai bagian yang mencerminkan citra perusahaan. Kemudian ada beberapa sub menu yaitu syarat dan ketentuan, sistem pembayaran, dan kebijakan privasi. Untuk menu produk menampilkan semua produk beserta kategori produk yang ada di toko Bungkir Kurawa. Untuk tampilan single produk menampilkan nama produk, kode, foto, harga, deskripsi, ukuran, warna, dan jumlah. Selain itu juga terdapat tombol “tambah ke keranjang”, tombol ini berfungsi untuk menambahkan produk ke keranjang. Kemudian ada juga tombol “order via Whatsapp” yang berfungsi untuk menghubungkan langsung konsumen yang akan membeli produk melalui Whatsapp.


Dalam menu keranjang order, terdapat tampilan seperti produk, harga, jumlah, dan subtotal produk yang akan dpesan. Selanjutnya di bawah terdapat total keranjang belanja yaitu total produk yang dipesan dan memasukkan alamat untuk menghitung biaya pengiriman. Kemudian terdapat tombol “lanjutkan ke checkout”, tombol ini berfungsi untuk melanjutkan ke halaman checkout.

Jika konsumen menghendaki checkout melalui Whatsapp, akan langsung terhubung ke aplikasi Whatsapp dan pada Whatsapp akan muncul pesanan yang akan dipesan. Kemudian untuk checkout melalui website menampilkan tentang detail pesanan, pesanan konsumen, pilihan pembayaran, dan syarat & ketentuan. Pada tampilan ini konsumen harus mengisikan data pribadinya dan alamat yang lengkap. Apabila semua sudah terisi kemudian klik tombol “buat pesanan”. Kemudian setelah klik tombol tersebut akan masuk pada tampilan pesanan diterima.

Hasil karya gadis cantik asal Kecamatan Bayan ini, telah digunakan sebagai media untuk mendukung aktivitas pemasaran UMKM Bungkir Kurawa. Atas keberhasilan tersebut, Kaprodi Administrasi Bisnis memberikan apresiasi positif. Disampaikan bahwa praktikum mahasiswa Administrasi Bisnis tidak hanya sekedar praktek, tetapi secara bertahap diarahkan untuk menjadi karya yang secara nyata bermanfat bagi masyarakat, pelaku usaha, dan lainnya. Pihaknya berharap ke depan semakin banyak karya-karya mahasiswa yang digunakan oleh para pelaku usaha. (humaspolsa)